Friday, April 4, 2014

Behind of OSK Malang (Part 2)

3. Register
     Saat saya sampai di lokasi seleksi, saya bersama rekan-rekan segera menuju bagian registrasi. Di bawah tenda panjang berukuran ± 2 x 6 meter terdapat tiga meja. Seharusnya di tiap meja terdapat label mata pelajaran. Namun, saya tidak menemukan label EKONOMI. Saya pun menghampiri suatu meja yang tidak memasang label. Ternyata itu adalah meja register ekonomi. Label ekonomi ditaruh di bawah meja. Tak salah jika kami tidak mengetahui hal ini.
     Banyak juga peserta olimpiade ekonomi. Mungkin sekitar 80 siswa atau lebih. Saat register saya harus menanda tangani lembar hadir. Ada lebih dari enam kali saya harus tanda tangan. Lalu saya mendapatkan nomor peserta saya, nomor 39.

4. Ruangan Kelas
     Saya berada di Ruang Seleksi 2. Ruangan kelasnya tidak terlalu besar. Dengan 40 kursi yang ada sehingga kelas ini bisa menampung banyak murid. Kursinya berkaki besi. Lebih berat dibandingkan kursi di STETSA. Mejanya bersih. Tidak banyak coretan-coretan di meja.
     Suasana kelasnya suram dan dingin. Namun saya merasa kepanasan. Pemandangan pohon di lapangan membuat kelas tampak sejuk saat angin berhembus.

5. Ekonomi bukan Eko-Akun
     Berdasarkan judul soal yang terdapat di cover soal, ini adalah Olimpiade Ekonomi. Awalnya saya senang karena berarti saya tidak akan menemukan soal-soal akuntansi yang kurang begitu saya pahami.
     Namun, hal ini merupakan kesalahan. 30 dari 50 soal yang disajikan adalah soal mengenai ekonomi. Sedangkan sisanya adalah soal-soal akuntansi. Yang tak ayal saya mengerjakan soal-soal akuntansi semampu saya.

6. Waktu yang berlebihan
     Soal-soal yang terdapat dalam OSK tergolong mudah. Tipe soal yang mudah namun menjebak. Dengan terdapat 50 soal, kami diberi waktu sekitar 180 menit. Menurut saya waktu ini sangatlah banyak. Bahkan menurut saya terlalu banyak. Semua soal telah saya selesaikan dalam waktu satu setengah jam. Berarti masih tersisa waktu satu setengah jam lagi. Saya merasa bosan dan capek saat menunggu habisnya waktu. Saya menyempatkan pergi ke toilet sembari berkeliling lingkungan SMAN 2. Positifnya, saya bisa lebih teliti dan ulet dalam mengerjakan soal serta memiliki banyak waktu untuk memeriksa kembali kebeneran jawaban saya.

7. Kalkulator
     Pada saat mengerjakan soal kami diperbolehkan menggunakan alat bantu hitung berupa kalkulator. Tidak dijelaskan secara detail kalkulator jenis apa yang diperbolehkan untuk digunakan. Jadi saya menggunakan kalkulator HP saya.
     Saya kira akan keluar soal-soal mengenai pendapatan sosial. Yang mana saya akan menghitung secara matematika. Dan akan sangat mudah dengan diperbolehkannya kami menggunakan kalkulator. Namun, soal mengenai pendapatan sosial tidak keluar. Tidak banyak soal-soal yang memerlukan perhitungan matematis. Sehingga keberadaan kalkulator tidak terlalu berpengaruh.

8. Tertidur
     Saat saya menunggu usainya waktu mengerjakan, saya menyempatkan untuk tidur sekejap. Kedua tangan saya lipatkan menjadi bantal kepala saya. Awalnya saya hanya berniat tidur-tidur kucing. Namun saya malah tertidur pulas. Akhirnya saya terbangun. Saya kaget saat menyadari saya baru saja tertidur. Saat bangun saya memastikan siswa di sekeliling saya adalah peserta, bukan siswa SMAN 2. Ternyata, saya tertidur selama 15 menit. Namun, saya merasa lebih segar.

No comments:

Post a Comment