Friday, April 4, 2014

Behind of OSK Malang (Part 3)

9. Keamanan
     Saat mengerjakan soal-soal olimpiade, saya berada di ruang kelas dengan dua peserta lainnya yang diawasi oleh satu pengawas. Memang kami semua berasal dari berbagi sekolah. Yang mana tempat duduk kita dengan siswa satu sekolah berjauhan. Kami duduk urut sesuai abjad nama.
     Pengawas yang ada tidak menjamin kami tidak dapat melakukan kecurangan. Banyak sekali kelemahan dalam mengawasi kami. Terdapat banyak kesempatan yang bisa kita gunakan untuk melakukan kecurangan. Namun, saya tidak melakukan kecurangan sedikit pun kok.
    Kami diijinkan menggunakan kalkulator. Walaupun dari handphone. Jadi kami bebas menggunakan handphone. Yang mana kita tidak tahu apa yang peserta lakukan di handphonenya masing-masing. Pada saat itu saya sempat membuka email dan galeri gambar.
     Siswi di samping kanan saya sepertinya sesekali menoleh ke saya. Saat saya menoleh ke dia, ternyata dia sedang membuka handphonenya di bawah meja. Saat ia tahu saya melihat kearahnya, dia segera memasukkan handphone ke sakunya. Saya tidak menuduh kok. :)
     Awalnya kami kira kami akan disuruh meletakkan tas kami di depan kelas. Hal ini akan mengurangi kemungkinan kita akan melakukan hal-hal kecurangan di tas kita. Bisa saja saya membuka buku atau mengambil catatan. Namun, saya tidak melakukan hal ini.
     Bahkan saya sempat menggunakan handphone saya untuk mengambil gambar.

10. Konsumsi
    Saya pikir saya akan mendapatkan konsumsi pada saat register. Namun tidak. Saya harus menahan perur lapar karena saya tidak membawa snack sebelum seleksi.
     Di tengah-tengah seleksi, panitia memasuki kelas dengan dua kantong plastik besar berisi kardus-kardus kecil konsumsi. Lalu panitia membagikan satu-satu ke peserta dengan cara menaruh di meja tiap peserta.
     Karena saya mulai merasa lapar, saya mengambil kardus lalu menengok apa isi kuenya. Terdapat dua kue yaitu risoles telur dan lapis. Ada hasrat ingin segera memakannya namun tidak enak dengan peserta lainnya yang masih mengerjakan soal. Bahkan siswa SMAN 3 melihat aneh saya saat saya hendak memakan kue namun menaruhnya kembali. Saya pun mengurungkan niat saya untuk memakan kue saat menunggu selesainya waktu mengerjakan soal. Saya akhirnya menghabiskan kue tersebut saat perjalanan kembali ke sekolah.

11. Uang segar
     Awalnya terasa aneh saat ada panitia yang masuk ke dalam ruangan dengan membawa setumpuk amplop kecil. Saya bingung apa maksud dari amplop itu. Dugaan awal saya isi amplop itu adalah voucher sponsor atau undangan.
     Saat tibanya amlop bernomor 39 sesuai dengan nomor peserta saya tiba di meja saya. Saya membiarkan dahulu untuk tidak membukanya. Setelah melihat siswa lain membuka amlop, saya pun terpancing untuk membuka juga. Alhamdulillah, isinya adalah uang Rp 25.000,00. Lumayan untuk makan di kantin, mengisi perut yang mulai kelaparan.

12. Tanah Paman Sam
     Saat menunggu selesainya waktu mengerjakan soal, saya menyempatkan menggambar. Untuk membunuh rasa bosan saya menggambar sesuka hati di lembar soal.
     Karena saya bisa membuka handphone, saya membuka gambar peta Amerika Serikat di galeri hp saya. Lalu saya menggambarnya walaupun saya sangat parah akan detail petanya. Namun lumayan saya bisa menggambar peta Amerika Serikat beserta negara bagiannya.
     Siswa di depan dan samping saya curiga akan hal yang saya lakukan. Tampak mereka mencuri pandang ingin tahu apa yang sedang lakukan. Dan mereka melihat saya aneh saat mengetahui saya sedang menggambar peta Amerika Serikat.

     Kurang lebih hal itu yang saya rasakan saat mengikuti OSK di SMAN 2. Semoga saya bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya. Amin :)

No comments:

Post a Comment